Pemerintah tengah mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki rekening bank guna mempermudah penyaluran bantuan sosial (bansos). Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketepatan sasaran serta mendorong daya beli masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan agar seluruh masyarakat Indonesia telah memiliki rekening bank pada tahun 2027.
“Kita apresiasi semangat OJK dalam mendorong hal ini. Namun, kita berharap pada 2026 atau 2027, tingkat kepemilikan rekening bisa mencapai 98 persen,” ujar Airlangga dalam acara Rakornas TPAKD di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Menurut Airlangga, kepemilikan rekening bank menjadi langkah penting untuk memastikan program bansos pemerintah lebih tepat sasaran.
“Dengan setiap keluarga memiliki rekening, pemerintah dapat menyalurkan bansos dan program lainnya secara lebih efektif dan efisien,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat bahwa hingga tahun ini, baru 76 persen masyarakat Indonesia yang memiliki rekening bank.
Untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggiatkan program literasi keuangan nasional. Sepanjang Januari hingga September 2025, OJK telah menggelar 4.736 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau lebih dari 7,1 juta peserta di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK bersama pelaku industri jasa keuangan serta berbagai pemangku kepentingan telah menyelenggarakan 38.396 kegiatan, menjangkau lebih dari 206 juta masyarakat di seluruh Indonesia.
“Edukasi dan literasi keuangan menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya mampu mengakses layanan keuangan, tetapi juga bijak dalam mengelolanya,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.
