Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai bagian dari perlindungan sosial tahun 2025.
Memasuki bulan September, penyaluran sudah masuk tahap ketiga dari total empat tahap yang dijadwalkan sepanjang tahun.
Namun, tidak semua penerima lama otomatis kembali mendapat bansos. Data penerima dievaluasi, sebagian dicoret karena tidak memenuhi syarat, sementara sebagian lain diminta melakukan reaktivasi agar tetap bisa menerima bantuan.
Jadwal Penyaluran PKH & BPNT 2025
-
Tahap 1: Januari–Maret
-
Tahap 2: April–Juni
-
Tahap 3: Juli–September
-
Tahap 4: Oktober–Desember
Tahap 3 berlangsung sepanjang September 2025 dan menyasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah diverifikasi.
Siapa yang Tidak Lagi Menerima?
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut hasil pengecekan lapangan (ground check) terhadap 12 juta KPM menunjukkan:
-
1,9 juta KPM tidak memenuhi syarat
-
600 ribu lebih penerima terindikasi judi online
-
Ada penerima yang ternyata tercatat sebagai anggota DPR/DPRD, TNI, Polri, pegawai BUMN, hingga dokter
“Yang terbukti terlibat judi online, otomatis tidak bisa menerima bansos,” tegas Gus Ipul.
Selain itu, ada penerima yang wajib melakukan reaktivasi melalui desa/kelurahan atau aplikasi resmi Kemensos.
Cara Cek Status Penerima Bansos
Pengecekan bisa dilakukan lewat website maupun aplikasi resmi Cek Bansos:
1. Via Website
-
Pilih domisili: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan
-
Masukkan nama sesuai KTP
-
Ketik captcha (kode verifikasi)
-
Klik Cari Data
Sistem akan menampilkan status kepesertaan, jenis bantuan (PKH/BPNT), dan status penyaluran (sudah cair/belum).
2. Via Aplikasi Cek Bansos
-
Unduh aplikasi di Google Play Store atau App Store
-
Buat akun (isi data diri dan password)
-
Login dan pilih menu Cek Bansos
-
Masukkan data domisili dan nama lengkap
-
Klik Cari Data
Jika Tidak Lagi Terdaftar
Warga yang sebelumnya menerima bansos namun kini tidak muncul dalam daftar masih bisa melakukan reaktivasi dengan cara:
-
Mengajukan ulang melalui desa/kelurahan
-
Menggunakan aplikasi resmi Kemensos dengan pendampingan Dinas Sosial setempat
Verifikasi akan menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi terbaru agar bantuan benar-benar tepat sasaran.