DIPERMUDAH ! Jalan Mulus Honorer jadi ASN, Optimalkan Seleksi PPPK 2022

DIPERMUDAH ! Jalan Mulus Honorer jadi ASN, Optimalkan Seleksi PPPK 2022

Rabu, 26 Oktober 2022

DIPERMUDAH ! Jalan Mulus Honorer jadi ASN, Optimalkan Seleksi PPPK 2022

CPNSPPPK.ORG - Pemkot Surakarta terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), mengajak guru honorer untuk aktif mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2022. 


Karena seleksi PPPK 2022 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi guru honorer, untuk diangkat menjdi aparatur sipil negara (ASN) sebagai pelamar prioritas.


Tahun ini, pemkot memberi berbagai kemudahan agar guru honorer bisa diangkat jadi PPPK. Di antaranya seleksi tanpa tes untuk guru prioritas 


1. Meliputi 193.954 guru yang lulus passing grade (PG). Kemudian prioritas 2 bagi guru honorer yang belum ikut tes maupun tidak lulus PG pada 2021. 


Terakhir kelompok prioritas 3, yakni guru honorer negeri yang mengabdi minimal tiga tahun, serta terdata di data pokok pendidikan (Dapodik). Baik yang tidak lulus maupun belum lulus PG.


Opsi kebijakan tersebut untuk menyelesaikan masalah guru honorer yang ada di daerah. Sekaligus mengalihkan status pegawai honorer, sebelum November 2023.


Nantinya, status kepegawaian, baik guru, tenaga kesehatan (nakes), maupun tenaga teknis di semua instansi hanya ada satu, yakni ASN.


Nantinya, sifat tes PPPK 2022 tertutup di internal honorer. Sebagai bentuk afirmasi kepada pegawai honorer. “Salah satu alternatifnya adalah pengalihan status dari honorer daerah. 


Kalau di Solo namanya TKPK (tenaga kerja dengan perjanjian kontrak) menjadi PPPK, dengan mekanisme seleksi terbatas dan tidak dibuka untuk umum.


Kalau terbuka umum, kesempatannya kan semakin kecil,” kata Kepala BKPSDM Kota Surakarta Dwi Ariyanto, Selasa (25/10).


Sifat pengkhususan untuk tenaga honorer itu, sudah termasuk pemberian hak afirmasi. Dwi menambahkan, ada ribuan honorer namun kuota yang ada terbatas. Maka untuk memberikan asas keadilan kepada honorer, yakni dengan mekanisme tes sistem terbatas.


“Tidak mungkin dilaksanakan pengangkatan langsung dan bersamaan. Harus bertahap. Tes itu sebenarnya memberikan rasa keadilan. Siapa yang diangkat dulu dan siapa yang belakangan,” imbuhnya.


Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Surakarta Abdul Haris Alamsah mendorong guru TKPK untuk ikut seleksi PPPK 2022. Sebagai antisipasi wacana penghapusan tenaga honorer di daerah. 


Maka guru yang masih berstatus TKPK diarahkan untuk ikut mendaftar PPPK 2022.


“Sesuai data yang kami punya, kami kemarin mengajukan 297 guru ke BKPSDM. Jumlah tersebut sesuai dengan data kekosongan guru yang ada di Kota Solo, dan itu sudah kami setorkan,” ucapnya.


Haris menyebutkan, kekurangan sebenarnya yang di lapangan ada dalam angka 638 untuk sekolah SD dan SMP baik negeri maupun swasta. 


Hal tersebut lantaran adanya gelombang pensiun yang tidak diimbangi dengan pengangkatan guru. Sehingga membuat beberapa formasi di setiap jenjang sekolah menjadi kosong.


“Harapannya dengan banyaknya yang lolos PPPK semakin mengurangi kekosongan guru yang ada. Disisi lain tentu PPPK tahun selanjutnya juga kan semakin berat dan berbeda peraturannya. 


Maka sebisa mungkin untuk para guru bisa mengikuti PPPK tahun ini untuk meningkatkan kesejahteraan guru dengan menjadi PPPK,” tandasnya.